Menanti Para Penatalayan Demokrasi
Geliat Perayaan demokrasi, Pemilu serentak tahun 2024 semakin kuat. Setiap tahapan telah dan sedang dikerjakan oleh KPU RI dan jajarannya di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Saat Ini KPU melalui KPU Kabupaten Kota siap melakukan perekrutan badan adhock pemilu yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suarah (PPS), Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), dan di tahun 2024 akan merekrut Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suarah (KPPS) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhock Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. PKPU ini dalam turun teknisnya yakni Juknis Nomor 476 Tahun 2022.
Dalam rangkah menggaungkan pesan tentang pentingnya Badan Adhock demi terselenggaranya pemilihan Umum dan Pilkada serentak tahun 2024, Penulis menghadirkan sebuah refleksi singkat tentang peran para pelayan. Banyak literarur berbicara tentang peran yang sangat penting dari seorang pelayan bagi tuannya. Sebuah ruangan pesta yang tertata rapih, hidangan menu makanan yang lezat, dekorasi yang indah, dan hal–hal pendukung lainya ada karena ada orang- orang di balik layar yang kerja dengan penuh dedikasi, penuh komitmen. Ibu–Ibu yang bergelut dengan panasnya api saat memasak makanan, gadis- gadis cantik bergelut dengan piring-piring kotor , pemuda pemuda tampan bergerak cepat mengumpulkan sampah di tenda pesta, semuanya memaikan peran dengan penuh sukacita. Mereka adalah Pelayan. Kadang peran mereka diabaikan.
Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 adalah perayaan yang harus dirayakan dengan penuh sukacita. Untuk memastikan perayaan berlangsung dengan baik maka KPU butuh penatalayan-penatalayan yang siggap, responsive , bertanggungjawab serta penuh dedikasi.
Spirit penatalayan demokrasi adalah spirit kolektif, kerjasama yang kuat. Tiga orang PPS yang terpilih bukan sekedar karena ia lolos seleksi tetapi harus dimaknai sebagai utusan terbaik dari Lewo, Kampung, Desa. Demikian juga lima orang PPK yang terpilih sebagai utusan terbaik dari kecamatan. Mereka memikul tanggung jawab besar untuk menjaga nama baik desanya, nama baik kecamatan. Dalam perspektif budaya Lamaholot (baca: Flores Timur dan Lembata) utusan terbaik ini disebut ATA DIKE (orang baik) yang memikul Koda Kiri (pesan–pesan) dari lewo, kampung, desa dan kecamatan. Predikat Ata Dike adalah tuntutuan sekaligus keterpanggilan untuk memberikan yang terbaik, komitmen untuk menjaga dan merawat sesuatu yang suci, luhur yakni Koda (sabda, aspirasi ) dari para pemilih.
Sebagai utusan dari lewo, kampung, desa, kecamatan setiap peserta mempunyai hak yang sama untuk terlibat dalam sebuah proses seleksi sesuai regulasi. Ketaatan memenuhi tuntutan administratif juga bentuk kecil dari sebuah proses tanggung jawab para calon. Mempersiapkan diri dengan banyak membaca literasi tentang kepemiluan sebagai persiapan mengikuti test harus dimakani sebagai langkah untuk memantaskan diri agar tidak gagap memahami regulasi kepemiluan. Sebagai penatalayan demokrasi bukan saja mengerjakan apa yang ditugaskan tetapi harus memahami dengan baik dan benar essensi setiap regulasi dan arah kebijakan. Darinya setiap penatalayan terus belajar menegaskan komitmen dan integritas diri sehingga mereka menjadi pewarta kabar gembira, kabar sukacita yang tidak gagap berbicara tentang kepemiluan, tetang Demokrasi.
Pada sisi lain,lewo, desa, kecamatan dalam mendukung setiap calon yang maju sebagai panitia adhock juga punya peran besar. Mendorong setiap peserta untuk maju adalah bentuk dukungan. Membantu menyebarkan informasi pengumuman perekrutan hendaknya dimaknai sebagai suara panggilan dari lewo, desa, kecamatan yang terus hadir memberikan dukungan bagi setiap generasi pejuang demokrasi.
Ata Dike, orang baik Penatalayan Demokrasi tidak terbentuk karena momentum perekrutan saja tetapi dari momentum perekrutan panitia adhock ini, setiap pelamar dipanggil untuk sebuah tugas perutusan. Banyak yang dipanggil sedikit yang terpilih, banyak yang melamar, jumlah yang terpilih hanya sesuai tuntutan regulasi. Sebagai calon penatalayan demokrasi, selamat berjuang dan pada akhirya ketika saudara terpilih biarkan Koda ini terus menginspirasimu “Kami hanyalah pelayan yang melakukan apa yang harus kami lakukan” sebagai bentuk komitmen, bentuk ekspresi iman atas Rahmat yang Tuhan berikan.
Selamat Berjuang
19 Nomber 2022
Sehari menjelang Pengumuman Perekrutan PPK
Fabianus Boli Uran
Komisioner KPU Kabupaten Flores Timur